Tua-Tuanya Keladi, Mudanya Juga Tak Tau Diri !

Tidak ada komentar

Beberapa tahun belakangan ini, terdapat suatu fenomena sosial yang saya nilai cukup memprihatinkan sekaligus memalukan, yang dilakukan oleh banyak dari kalangan muda dan tua. Fenomena yang saya maksud adalah semakin menipisnya budaya " Malu" pada sebagian warga masyarakat. Fenomena ini kebetulan saya saksikan sedang terjadi di kampung halaman saya sendiri di salah satu kecamatan yang terdapat di salah satu kabupaten di Provinsi Lampung. 



Hal ini dapat kita saksikan terutama pada saat gelaran hajatan atau pesta perkawinan yang biasanya terdapat hiburan musik didalamnya, dimana hampir sebagian orang yang hadir di acara tersebut seolah-olah berlomba ingin menunjukkan eksistensi dirinya masing-masing dengan berjoget-bergoyang diatas panggung hiburan. 

Akan kita saksikan didalam sebuah panggung hiburan ketika ada warga hajatan, orang-orang secara beramai-ramai baik tua, muda, laki-laki ataupun perempuan tanpa rasa sungkan apalagi rasa malu naik keatas panggung. Ada dari mereka yang ingin bernyanyi dan ada juga yang cuma ingin sekedar bergoyang dan berjoget. 

Tidak perduli umur yang telah menua, banyak bapak-bapak dan ibu-ibu yang dengan percaya dirinya berlenggak-lenggok dihadapan khalayak ramai. Tidak perduli disitu ada suami atau istrinya, tak perduli disitu ada anak-anak atau cucu-cucunya, tak perduli lagi jika disitu mungkin ada saudara-saudaranya. Yang jelas mereka tiada malu lagi. 

Belum lagi anak-anak mudanya, bujang ataupun gadis remaja usia sekolah yang terkadang ketika tengah malam masih sibuk berlenggak-lenggok mengiringi suara musik setan. Padahal usia seperti mereka selayaknya masih sibuk dengan waktu belajar dan hal-hal lain yang lebih positif. Belum lagi ditambah dengan perbuatan tercela lainnya seperti mengkonsumsi minum-minuman keras dan penyalahgunaan narkoba. Tentu sebuah fakta menyedihkan tentang kehidupan generasi muda zaman ini. 

Semua orang memang butuh hiburan, dan memang seseorang berhak atas kehidupannya sendiri. Akan tetapi marilah kita berfikir jernih sejenak tentang norma, adab dan agama kita. Tanyakanlah semua itu apakah pantas? Cobalah untuk malu pada diri anda sendiri. Jika anda seorang ayah atau ibu maka malulah pada anak-anak anada. Jika anda seorang anak maka malulah kepada orang tua dan keluarga anda. Jika anda seorang pejabat maka malulah anda kepada rakyat anda. Dan jika anda seorang guru maka malulah anda kepada murid-murid anda. 

Tiba-tiba saya sangat rindu kehidupan di kampung ini di zaman 80-90-an yang lalu, dimana rasa malu masih banyak menyelimuti orang-orang tua dan anak-anak mudanya. Tapi sudahlah, kita telah hidup di zaman " Edan". Yang baik dianggap sok suci dan yang buruk dibela sampai mati…………

Komentar