Hal ini dapat kita saksikan terutama pada saat
gelaran hajatan atau pesta perkawinan yang biasanya terdapat hiburan musik
didalamnya, dimana hampir sebagian orang yang hadir di acara tersebut
seolah-olah berlomba ingin menunjukkan eksistensi dirinya masing-masing dengan
berjoget-bergoyang diatas panggung hiburan.
Akan kita saksikan didalam sebuah
panggung hiburan ketika ada warga hajatan, orang-orang secara beramai-ramai baik
tua, muda, laki-laki ataupun perempuan tanpa rasa sungkan apalagi rasa malu naik
keatas panggung. Ada dari mereka yang ingin bernyanyi dan ada juga yang cuma
ingin sekedar bergoyang dan berjoget.
Tidak perduli umur yang telah menua,
banyak bapak-bapak dan ibu-ibu yang dengan percaya dirinya berlenggak-lenggok
dihadapan khalayak ramai. Tidak perduli disitu ada suami atau istrinya, tak
perduli disitu ada anak-anak atau cucu-cucunya, tak perduli lagi jika disitu
mungkin ada saudara-saudaranya. Yang jelas mereka tiada malu lagi.
Belum lagi
anak-anak mudanya, bujang ataupun gadis remaja usia sekolah yang terkadang
ketika tengah malam masih sibuk berlenggak-lenggok mengiringi suara musik setan.
Padahal usia seperti mereka selayaknya masih sibuk dengan waktu belajar dan
hal-hal lain yang lebih positif. Belum lagi ditambah dengan perbuatan tercela
lainnya seperti mengkonsumsi minum-minuman keras dan penyalahgunaan narkoba.
Tentu sebuah fakta menyedihkan tentang kehidupan generasi muda zaman ini.
Semua
orang memang butuh hiburan, dan memang seseorang berhak atas kehidupannya
sendiri. Akan tetapi marilah kita berfikir jernih sejenak tentang norma, adab
dan agama kita. Tanyakanlah semua itu apakah pantas? Cobalah untuk malu pada
diri anda sendiri. Jika anda seorang ayah atau ibu maka malulah pada anak-anak
anada. Jika anda seorang anak maka malulah kepada orang tua dan keluarga anda.
Jika anda seorang pejabat maka malulah anda kepada rakyat anda. Dan jika anda
seorang guru maka malulah anda kepada murid-murid anda.
Tiba-tiba saya sangat
rindu kehidupan di kampung ini di zaman 80-90-an yang lalu, dimana rasa malu
masih banyak menyelimuti orang-orang tua dan anak-anak mudanya. Tapi sudahlah,
kita telah hidup di zaman " Edan". Yang baik dianggap sok suci dan yang buruk
dibela sampai mati…………