"Keadilan" Bagi Seluruh Bandit Indonesia

Tidak ada komentar

Pagi ini, ketika saya telah selesai melaksanakan sholat subuh, seperti telah menjadi kebiasaan saya langsung mengambil HP dan membuka beberapa medsos untuk melihat berita-berita terbaru. Meskipun ada TV tetapi sangat jarang sekali saya menonton berita lewat media ini. Salah satu berita yang say abaca adalah tentang tembak mati terhadap dua orang pelaku pencurian motor di Bandar Lampung, yang keduanya berasal dari Kecamatan Marga Sekampung. Alasan keduanya ditembak mati menurut pihak kepolisian karena mereka melawan saat akan ditangkap. Sebuah apresiasi "mungkin" layak saya berikan kepada pihak aparat keamanan yang dalam hal ini kepolisian karena telah mengupayakan terciptanya keamanan bagi warganya dengan menghukum mati para pencuri motor.

Gambal Ilustrasi
Ilustrasi

Selain itu saya juga turut prihatin sekaligus berduka cita kepada kedua keluarga terduga kasus pencurian yang ditembak mati. Saya berpendapat meskipun keduanya bersalah atau terbukti melakukan perbuatan kriminal tetapi sampai saat ini saya belum bisa memahami,mengerti apalagi menerima jika sampai harus dieksekusi mati. Telah banyak kasus-kasus serupa yang terjadi, tetapi sebagai rakyat jelata apalah daya karena hukum ada di tangan aparat kepolisian.

Jelas saya tak terima dengan perlakuan aparat kepolisian terhadap para pelaku pencurian tersebut. Sedangkan para pencuri, perampok, dan maling duit rakyat kelas kakap diperlakukan dengan sangat istimewa. Kejadian-kejadian seperti ini bagi saya jelas sangat melukai rasa keadilan. 

Apa pernah kita membaca atau mendengar berita ada seorang maling duit rakyat (koruptor) yang diperlakukan buruk oleh aparat penegak hukum? Jangankan ditembak mati, apakah kita pernah mendengar mereka diperlakukan dengan kasar? Sampai detik ini saya sendiri belum pernah mendengar berita seperti itu.

Padahal jika kita mau hitung-hitungan soal kerugian yang ditimbulkan oleh para bandit tersebut, jelaslah bahwa para tukang maling duit rakyat (koruptor) lebih merugikan bukan hanya berdampak terhadap individu tetapi juga terhadap Negara. Mereka yang menggarong duit rakyat dengan bertopeng sebagai wakil rakyat, pemimpin atau pejabat Negara, berpenampilan menarik dengan memakai jas mahal, berdasi serta murah senyum (cengengesan) sesungguhnya sangat layak untuk dihukum mati dengan cara  DIGANTUNG di tempat-tempat umum dan masyarakat ditempat itu diminta untuk meludahi mereka dan semua harta kekayaannnya di sita oleh Negara. 

Seharusnya para  pejabat dan pemimpin BRENGSEK yang maling milyaran bahkan triliunan duit negara itu lebih pantas diperlakukan seperti binatang. Apalagi mereka maling ditengah keadaaan Negara dan masyarakat sedang sulit karena pandemi. Saya bermimpi suatu saat nanti para maling duit rakyat itu akan bernasib sama dengan para bandit-bandit kelas receh yang seringkali dihukum mati sebelum mereka dihadapkan pada pengadilan.

Lihatlah sekarang ini, dimana para pelaku maling duit rakyat itu diperlakukan sangat istimewa, tak pernah kita melihat ada raut muka penyesalan ataupun malu pada mereka. Bahkan keseringan kita saksikan mereka terkadang masih bisa tersenyum-senyum,  tertawa bahagia seolah tanpa ada dosa. Proses penyelidikan mereka dipermudah dengan dampingan para kuasa hukum, tidak ada kata-kata kasar apalagi pukulan sebagaimana yang diterima para bandit-bandit kampung saat tertangkap. Vonis hukuman mereka sangat ringan bahkan meskipun divonis agak berat tetapi mereka tidak akan merasa khawatir sebab banyak diskon alias remisi hukuman yang telah menanti mereka. Dan saat dipenjarapun kehidupan mereka terjamin dengan fasilitas-fasilitas mewah yang bisa mereka beli dengan mudah. Dan masih banyak lagi keistimewaan-keistimewaan lain bagi para "MALING BERDASI" yang akan membuat saya pribadi sangat terkadang merasa Sangat Jijik dan Muak mendengarnya.

Semua itu akan terus terjadi selama pajabat-pejabat penegak hukum di negeri ini masih diisi oleh pejabat-pejabat curang, culas dan korup. Karena jika aparat penegak hukumnya masih bisa dibeli maka selama itu pula Hukum di Negeri ini akan diperjual belikan.

Semoga kedepan para pemimpin, wakil rakyat dan pejabat-pejabat penegak hukum di Indonesia diisi oleh orang-orang jujur, berintegritas dan berdedikasi tinggi sehingga penegakan hukum di Indonesia bisa ditegakkan dengan seadil-adilnya. Karena meskipun hukum bisa dibeli tetapi tidak dengan keadilan, selama masih ada penegak hukum yang jujur.


Salam Keadilan dari Bandit Jabung……!

Komentar